Sebelum tari di gunakan sebagai pendidikan Curt sahch (dalam soedarsono,1978) mengatakan bahwa tari sebagai seni yang bernilai tinggi telah ada sejak jaman prasejarah.Pada jaman prasejarah,manusia dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak tampak,sehingga manusia banyak melakukan tarian sebagai sarana dalam kelangsungan hidupnya.Bahkan landasan bahwa materi buku tari ada gerak maka para ahli,tari berpendapat bahwa tari lahir,bersama dengan lahirnya manusia didunia(soedarsono,1986).
Digambarkan seorang bayi yang baru lahir atau seorang anak kecil,apabila minta sesuatu pasti dengan gerak isyarat.Tetapi kamera tari adalah seni maka sebenarnya dalam yang sudah diolah sehingga menjadi gerak yang indah.Sehingga menjadi tari yang memiliki 3 aspek yaitu:
- Aspek kehendak
Biasanya terdapat dalam tari tradisional yang bersifat magis, sakral,karena tari diciptakan untuk maksud tertentu seperti tari yang dimiliki,oleh suku bangsa Primitif misalnya tari minta hujan,tari berburu binatang,tari kelahiran,tari untuk perkawinan,tari kematian.Tarian seperti ini biasanya gerak tariannya menirukan suaru yang dikehendaki,karena orang Primitif percaya sekali bahwa meniru sesuatu yang dikehendaki mempunyai kekuatan magic,ini jelas sekali bahwa tarian ini menirukan ekspresi jiwa manusia yang di dominis oleh kehendak.
- Adapun Aspek Akal
Terdapat pada tari klasik.Tari klasik gerak yang tariannya sudah mempunyai aturan yang sudah di tentukan.Sehingga seorang penari tari klasik harus mengikuti aturan tersebut.Dalam tari klasik tidak semata diperlihatkan keindahan geraknya saja,tetapi teknik gerak harus benar.Walaupun seorang penari sudah menarikkan dengan gerakan yang indah,gerakannya tidak sesuai dengan aturan,maka akan memegang peranan yang sangat penting.
- Aspek Rasa
Tari yang dominin oleh aspek rasa adalah tari modern,gerak yang diungkapkan oleh seorang penari tidak menggunakan pola tertentu,sebaliknya seorang penari bebas bergerak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar