Selasa, 05 Oktober 2010

Menangkap Angin

Nasarudin kaget bukan main ketika seseorang utusan Baginda Raja datang ke rumahnya.Ia harus menghadap Bagindasecepatnya, entah permainan apa lagi yang akan dihadapi kali ini,pikiran Nasarudin berloncatan  kesama kemari.
Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Nasarudin dengan senyuman.Kemudian Baginda Raja berkata kepada Nasarudin,akhir akhir ini saya sering mendapat gangguan perut.Kata tabib pribadiku,saya kena serangan angin.kata Baginda Raja mulai pembicaraannya.
Ampun tuanku,apa yang bisa hamba lakukan hingga dipanggil,tanya Nasarudin.Saya menyuruh kamu datang kesini,untuk menangkapkan angin untuk saya dan memanjarakannya kata Baginda.Nasarudin hanya diam,tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Ia tidak memikirkan bagaimana cara menangkapnya  dan nantinya ia masiyh bimgung bagaimana caramenangkap angin dan bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar benar angin.Karena angin tidak bisa di lihat,kemudian dia berfikir tidak ada benda yang lebih aneh dari angin.Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat sedangkan angin tidak.
Baginda hanya memberi Nasarudin waktu tidak lebih dari 3 hari.Nasarudin segeram pulang membawa pekerjaan rumah Baginda Raja,namun Nasarudin tidak begitu sedih karena berfikir sudah merupakan bagian dari kehidupannya.Bahkan merupakan suatu kehidupan,ia yakin bahwa dengan berfikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.
Dan dengan berfikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orna lain.Setelah beberapa hari Nasarudin,menemukan cara yang tepat,dia berfikir sejenak bukankah jin itu tidak terlihat?????????????.Nasarudin bertanya kepada dirinya sendiri,ia berjingkrang girang bukan main dan segera pulang.Karena terlalu senangnya,dia tidak sadar,kalau sudah sampai di rumah.
Ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian menuju istana.Setelah lama berjalan akhirnya dia pun sampai dipintu gerbang istana.Nasarudin langsung di persilahkan masuk oleh para  pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya.
Dengan tidak sabar Baginda Raja pun langsung membuka tutup botol yang diberikan oleh Nasarudin.Bginda Raja pun terkejut ketika membuka dan mencium bau botol yang dibukanya,dengan perasaan marah Baginda Raja namun ketika dijelaskan oleh Nasarudin.Ampun tuanku,memang angiin tak bisa di lihat tetapi bila paduka ingin tahu angin.Tutup botol itu harus  dibuka terlebih dahulu,kata nasarudin menjelaskan.Setelah di buka tutup botolnya baginda mencium bau busuk,Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
Bau apa ini ???????????,Nasarudin????!!!!!! tanya baginda marah.Ampun tuanku tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dalam botol.


Sekian CERPEN yang saya tulis


SELAMAT MEMBACA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar